Rabu, 17 Juli 2013

PROFIL KITA

Sleepy Queen




Assalamualaikum Wr. Wb.
 Membaca biodata saya dapat menyebabkan muntah-muntah, sakit gigi, pusing dan boring berkepanjangan. Bila terlalu sering, bearkibat jatuh cinta stadium 4 ^-^. Bila terjadi gejala-gejala diatas, segera hubungi Dokter Hewan terdekat, hahahaha
Nama : Khoirin Nisa
TTL : Pemalang, 30 Mei 1996
Jabatan : Sleepy Queen
Hobi : Nge-jailin teman-teman :p
Idola : Gue sendiri donk!
Pesan : Woey.... ndi sandale aku !?
Kesan : kebersamaan Kita selalu membuat kebingungan-kebingungan yang membingungkan karena bingung apa yang di bingungkan sehingga terjadilah wajah bingung yang kebingungan dengan apa yang di bingungkan. (penulis pun bingung utk menulis)
Fb : Nisa si Qya's Angel



Imagine Queen




Hay......*lambaikan kolor ijo :D
Namaku Nadia Dwi Kartika, tapi biasanya orang-orang memanggilku dengan nama Tiffany, karena katanya wajahku mirip dengan Tiffany SNSD *plakkk, impian yang tak sampai*
hehehhe :) enggak ding, biasanya aku di panggil Tika. Ibuku melahirkanku pada hari Jum'at tanggal 1 Agustus 1996 :). Saat ini aku kelas XII di SMA Negeri 1 Comal Pemalang.
Hobiku adalah menuli, mencoret-coret apa saja, dan bahkan mencoret-coret tembok :D.
Tapi sayangnya, dari dulu itu aku pingin nulis di atas air, tapi koq nggak bisa-bisa ya.... (?)
Selain menulis, aku juga mengoleksi barang-barang yang berhubungan dengan Korea. Idolaku adalah 2PM. Itulah Boyband Korea yang badannya ada kotak-kotaknya :) *sixpect*
Jabatanku di Six queeners adalah sebagai Imagine Queen. Karena kebiasaanku yang suka mengkhayal. Tapi, kalau udah mulai mengkhayal setinggi langit, biasanya aku sering jatuh, terus galau deh.... hahaha
Kalau mau tau lebih lanjut tentangku boleh Nge-add Facebook ku
Atau bisa datang ke rumah aku, tapi aku juga lupa di mana alamat rumahku, jadi tanya saja sama Ayu Ting-ting *plakkk*abaikan*


Kamis, 27 Juni 2013

Karena Aku Cinta Baginda Nabi

Bercerita tentang perjuangan hidup seorang remaja, HAMID, dan keluarganya yang serba kekurangan namun selalu tabah dan sabar. Ia hidup bersama ayahnya seorang tukang mengambil sampah yang sakit-sakitan, ibu yang buta, dan dua adik perempuannya, IZZAH dan ALIYA. Dengan kejujuran dan keteguhannya meneladani akhlak Rasulullah Saw., Hamid dan adik-adiknya akhirnya menemukan balasan yang baik.
Hamid biasa membawa gerobak sampah mengambili sampah di rumah-rumah di kotanya. Di sebuah rumah mewah, Hamid menemukan buku-buku yang dibuang di tempat sampah. Ia sempat memastikan kepada satpam bahwa buku itu tidak salah buang. Ternyata memang dibuang, maka Hamid mengambilnya dan di bawa pulang untuknya dan adik-adiknya. Dari salah satu buku tersebut ternyata ada sebuah diary cantik yang Izzah langsung gunakan untuk menyalin puisi-puisi bikinannya.
Hamid dan adik-adinya harus menghadapi masa-masa susah. Ayahnya yang jatuh sakit, tidak ada biaya berobat, hutang ayahnya yang terus ditagih, rumah yang ditempati sudah lebih empat bulan belum dibayar sewanya hingga terancam untuk diusir. Akhirnya sakit sang ayah yang sesungguhnya tidak bisa disembunyikan setelah sang ayah muntah darah, dan setelah Ustadzh Mustofa, Gurun Ngaji Hamid, menengok dan memaksa membawa ayah Hamid ke rumah sakit. Maka diketahuilah penyakit Pak Rosid, ayah Hamid, sesungguhnya yaitu kanker paru-paru. Secara medis umur Pak Rosid tidak lama bertahan.
Pak Rosid, ayah Hamid akhirnya tak tertolong. Namun sebelum meninggal, sempat berwasiat, bahwa dulu ayahnya punya tanah 2000 meter yang dipinjam oleh temannya bernama Guntur Samaji untuk ikut pemilihan kepala desa. Janjinya segera dikembalikan. Ternyata Guntur Samaji kalah. Tidak jadi lurah. Dan tanah 2000 meter yang dipinjam Guntur tidak dikembalikan. Sampai akhirnya Guntur menghilang. Hingga Rosid dapat informasi bahwa Guntur kini jadi orang kaya di Bogor. Pak Rosid berwasiat agar Hamid mendatangi Guntur dan meminta tanah itu.
Akhirnya setelah ayahnya wafat, Hamid disertai ustadz Mustofa mendatangi rumah Guntur. Kedatangan Hamid yang minta pinjaman tanah dikembalikan, ditanggapi sinis oleh Guntur. Guntur bahkan mengatakan tidak kenal ayah Hamid. Atas prilaku Guntur, ibu Hamid, MARIYAM, meminta agar Hamid menyerahkan semuanya kepada Allah.
Hamid tak kenal lelah sekolah sambil mencari biaya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Karena kejujuran Hamid, ia ditawari menemani orang Jepang yang menginap di sebuah villa di puncak. Suatu hari, Orang Jepang itu dirampok dan nyaris mati kalau tidak karena jasa keberanian Hamid melawan perampok. Akhirnya orang Jepang itu selamat, Hamid dan adiknya mendapat hadiah berlimpah dari orang Jepang itu sekaligus beasiswa.
Hamid sangat bersyukur atas segala karunia yang ia dapatkan. HAMID selalu yakin bahwa semua kebaikan akan mendapatkan kebaikan. Dan semua kebaikan yang ia lakukan karena ia sangat mencintai Baginda Nabi.

Sabtu, 15 Juni 2013



Membuatmu jatuh cinta kepadaku, jauh lebih sulit daripada membuatmu membenciku.
Aku bahagia, akhirnya kamu mau membuka hatimu untukuku, walaupun hanya sedikkit celah yang kau buka. Aku percaya, suatu hari nanti kamu akan membukakan pintu hatimu sepenuhnya untukku.
Kamu tidak dingin lagi. Kamu bisa bersikap hangat kepaddku. Kamu menatapku lagi. Aku bahagia, sangat bahagia. Aku hanya bisa berharap, kamu bisa lebih bersifat hangat lagi. Karena aku membenci sifatmu yang dingin.
Kamu juga tahu pasti, tidak akan ada api jika tidak ada yang menyalakannya. Tidak mungkin semua orang bersikap seperti itu jika sikapmu juga tidak begitu.
Aku tahu kamu melebihi dirimu sendiri. Bahkan tanpa kamu ketahhui.
Bukan karena hatimu yang tidak bisa menerimaku. Tapi karena kamu yang tidak mau berusaha menerimaku.

Jika mencintaimu aku tidak berhasil, lalu mengapa membencimu pun aku juga tidak berhasil?
Aku percaya padamu, bahkan ketika kamu mengatakan bulan itu persegi aku akan tetap mempercayaimu.

Semakin aku mempercayai semua perkataanmu, semakin aku meyakini bahwa kamu itu bohong.
Yang ku tahu, menyukaimu hanya akan membuatku semakin sakit.

Kau bilang kau tak menyakitinya, tapi mengapa sikapmu itu selalu begitu terhadapnya? Kau bilang kau tak menyukainya, tapi mengapa terkadang kau juga bersikap seperti itu? Kanapa kau begitu membingungkan untukku?

Bagaimana caranya mencairkan hatimu, yang lebih dingin dari sebongkah es??

Apa yang membuatmu tak bisa melihatku disini yang begitu mencintai dengan tulus?

Tak bisakah kau berfikir, bahwa akulah satu-satunya orang yang hanya mencintaimu lebih dari siapapun.

Apakah ad jatuh cinta pada orang yang salah? Jika cinta memang suci, murni, dan benar, lalu mengapa cinta tak bisa memilih? Cinta, takdir, apa mereka saling terkait? Jika cinta itu takdir, lalu mengapa ada takdir yang begitu menyakitkan? Antara cinta dan takdir....... Cinta dipertemukan karena takdir? Atau karena sepasang insan yang terbiasa bersama maka tumbuhlah cinta diantara mereka? Jika cinta itu takdir, lalu adakah takdir yang buruk? Kau percaya takdir? Atau kau percaya cinta? Kau lebih memilih, menunggu cinta datang kepadamu karena sudah ditakdirkan? Atau mencari cinta mu yang sudah ditakdirkan? Atau bahkan berusaha mengejar cintamu dan berharap bahwa dia adlah takdirmu? Jika cinta bisa memilih, apa kau akan memilih cintamu yang sudah ditakdirkan? Atau memillih cintamu sendiri dengan kehendak hatimu tanpa berpikir bahwa Dia adalah takdirmu????

Apa yang membuatmu tidak bisa melihatku disini yang begitu mencintaimu dengan tulus? Tak bisakah kau berpikir, bahwa akulah satu-satunya orang yang hanya mencintaimu lebih dari siapapun.

CERITA GALAU


  Membuatmu jatuh cinta kepadaku, jauh lebih sulit daripada membuatmu membenciku.

  Akku bahagia, akhirnya kamu mau membuka hatimu untukku, walaupun hanya sedikit celah yang kau buka. Aku percaya, suatu hari nanti kamu akan membukakan pintu hatimu sepenuhnya untukku..

  Bukan karena hatimu yang tidak bisa menerimaku. Tapi karena kamu yang tidak mau berusaha untuk menerimaku.

  Jika kamu bisa menghitung tetes air hujan yang terjatuh di bumi ini, mungkin saat itu kamu bisa mengerti sudah berapa banyak tetes air mata yang telah membasahi seluruh wajahku.

  Tak ada yang bisa menyalahkan cinta. Mungkin cinta datang pada waktu yang tidak tepat dan pada orang yang tidak kita harapkan. Tapi itulah cinta, cinta tak pernah salah.

  Cinta yang tak pernah di balas ibarat kita berada di depan pintu, tapi tak di bukakan oleh pemiliknya. Dan pintu itu seperti hati orang yang kita cintai, mungkin ada banyak hal yang dapat kita lakukan di depan pintu tersebut, berusaha mengetuk pintu tersebut agar pemiliknya membukanya, berdiri dan diam menunggu di depan pintu agar pemiliknya tersentuh hatinya dan membukakan pintu tersebut, atau justru pergi meninggalkan pintu tersebut dan melupakan segalanya. 

  Seperti bayangan, aku ingin mengikutimu kemana pun kamu pergi. Tapi aku takut, ketika gelap datang aku akan menghilang dan menjauh darimu.

  Aku percaya padamu, bahkan ketika kamu mengatakan bahwa bulan itu persegi, aku akan tetap mempercayaimu.

CERITA MOTIVASI



HANYA SEBUAH KOIN PENYOK

                Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya menginjak sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.
“Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberisaran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar. Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak untuk istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
                Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar dengan kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.
Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.
Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, merampas uang itu, lalu kabur.
                Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan kepada kita, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa.