Sabtu, 15 Juni 2013



Membuatmu jatuh cinta kepadaku, jauh lebih sulit daripada membuatmu membenciku.
Aku bahagia, akhirnya kamu mau membuka hatimu untukuku, walaupun hanya sedikkit celah yang kau buka. Aku percaya, suatu hari nanti kamu akan membukakan pintu hatimu sepenuhnya untukku.
Kamu tidak dingin lagi. Kamu bisa bersikap hangat kepaddku. Kamu menatapku lagi. Aku bahagia, sangat bahagia. Aku hanya bisa berharap, kamu bisa lebih bersifat hangat lagi. Karena aku membenci sifatmu yang dingin.
Kamu juga tahu pasti, tidak akan ada api jika tidak ada yang menyalakannya. Tidak mungkin semua orang bersikap seperti itu jika sikapmu juga tidak begitu.
Aku tahu kamu melebihi dirimu sendiri. Bahkan tanpa kamu ketahhui.
Bukan karena hatimu yang tidak bisa menerimaku. Tapi karena kamu yang tidak mau berusaha menerimaku.

Jika mencintaimu aku tidak berhasil, lalu mengapa membencimu pun aku juga tidak berhasil?
Aku percaya padamu, bahkan ketika kamu mengatakan bulan itu persegi aku akan tetap mempercayaimu.

Semakin aku mempercayai semua perkataanmu, semakin aku meyakini bahwa kamu itu bohong.
Yang ku tahu, menyukaimu hanya akan membuatku semakin sakit.

Kau bilang kau tak menyakitinya, tapi mengapa sikapmu itu selalu begitu terhadapnya? Kau bilang kau tak menyukainya, tapi mengapa terkadang kau juga bersikap seperti itu? Kanapa kau begitu membingungkan untukku?

Bagaimana caranya mencairkan hatimu, yang lebih dingin dari sebongkah es??

Apa yang membuatmu tak bisa melihatku disini yang begitu mencintai dengan tulus?

Tak bisakah kau berfikir, bahwa akulah satu-satunya orang yang hanya mencintaimu lebih dari siapapun.

Apakah ad jatuh cinta pada orang yang salah? Jika cinta memang suci, murni, dan benar, lalu mengapa cinta tak bisa memilih? Cinta, takdir, apa mereka saling terkait? Jika cinta itu takdir, lalu mengapa ada takdir yang begitu menyakitkan? Antara cinta dan takdir....... Cinta dipertemukan karena takdir? Atau karena sepasang insan yang terbiasa bersama maka tumbuhlah cinta diantara mereka? Jika cinta itu takdir, lalu adakah takdir yang buruk? Kau percaya takdir? Atau kau percaya cinta? Kau lebih memilih, menunggu cinta datang kepadamu karena sudah ditakdirkan? Atau mencari cinta mu yang sudah ditakdirkan? Atau bahkan berusaha mengejar cintamu dan berharap bahwa dia adlah takdirmu? Jika cinta bisa memilih, apa kau akan memilih cintamu yang sudah ditakdirkan? Atau memillih cintamu sendiri dengan kehendak hatimu tanpa berpikir bahwa Dia adalah takdirmu????

Apa yang membuatmu tidak bisa melihatku disini yang begitu mencintaimu dengan tulus? Tak bisakah kau berpikir, bahwa akulah satu-satunya orang yang hanya mencintaimu lebih dari siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar